DUDUK 2 JAM JADI JUTAWAN

Nih Dia !

10 Mahasiswa Unej Belum Kembali Dari Sumbar

JEMBER - Sebanyak 10 mahasiswa Universitas Jember asal Kabupaten Padang Sumatera Barat dilaporkan menjadi korban gempa.

Hingga kini mereka belum kembali dari tanah kelahiran mereka untuk aktifitas perkuliahan. Hal itu karena kondisi rumah keluarga mereka hancur, dan ada kemungkinan sumber ekonomi keluarga akan macet. Apakah mereka akan terus mengikuti perkuliahan di Unej atau tidak belum diketahui.
“Tapi, mereka sudah ada yang berniat untuk ke Jember lagi. Tapi, masih belum bisa karena jalur udara masih ditutup untuk mengangkut orang. Hanya untuk angkutan barang dan bantuan,” ujar Riky, mahasiswa ISIP Unej fakultas 8, yang menggalang dana di jalan raya selama beberapa hari ini.
Riky, Humas Permato (Persatuan Pemuda, Pelajar dan Mahasiswa Tuah Sakato) mahasiswa Padang di Jember ini mengaku sudah sekian hari ini menggalang dana simpatik warga Jember di jalan terkumpul Rp 9 juta lebih.
Dia juga masuk kantor kantor DPRD hingga di kantor Pemkab lain. Menurut Riky, dari 10 mahasiswa itu beruntung tidak mengalami korban jiwa. Tapi dari 10 mahasiswa itu terdapat 4 mahasiswa yang rumahnya rusak parah.
Humas Permato ini, mengatakan, dari 40 anggotanya ada 10 teman mahasiswa yang hingga kini belum bisa kembali kuliah di Unej. Sebagian besar mereka kuliah di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Unej dan duduk pada semester 5 - 7.
"Kita sudah kontak mereka, dari 10 mahasiswa itu masih belum bisa mengikuti kuliah," kata Riky Rinaldy.
Sejak Senin masa kuliah sudah aktif kembali. Selain itu halangan untuk kembali ke Jember. “Angkutan darat juga terputus Mas, jadi belum kembali,” ujarnya.
Terpisah, Pembantu Rektor III Universitas Jember Adang Subaharianto SH, mengatakan, pihaknya masih mendata mahasiswa asal Padang Sumbar yang kuliah di Unej dan menjadi korban gempa.
"Kita masih mendata secepatnya. Kita akan tetap menyalurkan bantuan dari universitas," kata Andang.
Bahkan Unej, diyakinkan akan tetap memperhatikan mahasiswa asal Padang yang menjadi korban gempa. Termasuk halangan mengikuti kuliah, pihaknya telah menyiapkan toleransi dan dispensasi absen kuliah.
Di lain pihak Taruna Bhumi Jember memberangkatkan 250 relawan ke lokasi gempa di Padang Sumatra Barat. Para relawan dari Jember dan beberapa kota di sekitar Jember tergabung dalam Taruna Bhumi ini telah berangkat.
Sedangkan anggota dewan mulai menyisihkan sebagian gajinya bulan ini untuk meringankan beban korban bencana yang menewaskan ratusan orang itu. Setidaknya 3
Fraksi sudah memotong gaji anggotanya.
Anggota Fraksi PKNU Mohammad Jufreadi mengakui gaji masing-masing anggota fraksi akan dipotong sesuai kesepakatan membantu korban gempa. Terlihat pula Ayub Junaidi, dari FKB melakukan santunan ke korban Gempa di Padang. kim


Tidak ada komentar: