DUDUK 2 JAM JADI JUTAWAN

Nih Dia !

MASINIS MAT YASIN ALAMI 3 TAJEMTRA

JEMBER - Tidak bisa dipungkiri setiap digelarnya gerak jalan tradisional Tanggul - Jember Tradisional (Tajemtra) berjarak 30 Km ribuan peserta dari Jember dan luar Jember membeludak.

Dibanding gerak jalan serupa yang pernah ada di Indonesia tidak ada yang seperti di Jember. Semisal gerak jalan Jakarta - Bogor dan gerak jalan Mojokerto - Surabaya hanya tinggal kenangan saja.
Seiring membludaknya jumlah peserta Tajemtra di tahun 2009, tradisi tahunan bagi PT KAI Daop IX Jember berpartisipasi dengan menyediakan angkutan KA bagi para peserta menuju garis start di Kecamatan Tanggul.
Para peserta pun lebih memilih KA dibanding sarana angkutan lain. Meski laju KA berkisar 45 Km/jam dan panas.
Maklum PT KAI hanya menyediakan gerbong kelas ekonomi. Eka salah satu warga Gebang Kelurahan Patrang mengaku dia selalu ikut Tajemtra dengan menumpang KA ke garis start.
“Bagi saya ada keasyikan tersendiri naik KA harga karcis penumpang ke Tanggul murah Rp 6.000, ” terang Eka.
PT. KAI Daop IX Jember punya andil cukup besar mengangkut peserta Tajemtra tiap tahun. Salah satu masinisnya, bernama Mat Yasin asal Banyuwangi ini selalu mendapat tugas mengangkut peserta tajemtera.
Dia sudah tiga kali ini mengangkut peserta tajemtra dari Jember ke Tanggul. Purna tugas 2011 nanti tak menjadi halangan buatnya. Dia malah asyik ingin menambah kenangan dalam bekerja.
“Saya sebagai masinis telah mengabdi sejak tahun l973, saya bangga sudah tiga kali sejak tahun 2007 dipercaya PT. KAI mengangkut peserta Tajemtra dari Stasiun Jember ke Tanggul, “ ujarnya.
Tak jarang cemohan dari peserta Tajemtra bila KA mengalami hambatan di tengah jalan. Ada dua kali jadwal angkut yakni pukul 10.00 WIB dan pukul 12.45 WIB.
Bika berpapasan dengan KA lain mau tidak mau laju KA harus dihentikan. “Selain itu para peserta Tajemtra dijamin asuransi jasa raharja selama naik,” ujarnya.
Uniknya kata dia tempatnya bekerja terhitung dua hari sebelum pelaksanaan Tajemtra sengaja mendatangkan gerbong KA kelas ekonomi dari Stasiun Banyuwangi Baru (Ketapang) itu.
Gerbong itu dicomot dari Stasiun Banyuwangi Baru berjumlah 12 gerbong. Dengan ditarik dua lokomotif buatan Amerika dan Jerman. kim

Tidak ada komentar: