DUDUK 2 JAM JADI JUTAWAN

Nih Dia !

DINSOS BANTU KOMPRESOR DAN ALAT SERVIS HP

JEMBER - Pelatihan ketrampilan dan praktek belajar kerja bagi anak terlantar dan anak jalanan sejak 3 Juli - 6 Agustus 2009 oleh Dinas Sosial (Dinsos) Kabupeten Jember usai digelar di Gedung Liposos Dinsos.
Ada 20 orang peserta ikut pelatihan itu berasal dari 11 Kecamatan di Jember, semisal : Arjasa, Ambulu, Bangsalsari, Kaliwates, Kalisat, Tempurejo, Panti, Gumukmas, Puger dan Sumbersari.
Penutupan pelatihan ditandai penyerahan bantuan dari Kepala Dinas Sosial Kabupaten Jember Drs H Suhanan, MPd didampingi Kabid Rehabilatasi Sosial Drs. Putut Siswo Tri Prasetio, MM, berupa 10 buah kompresor dan alat perbengkelan, dan 10 buah pirantis servis HP kepada semua peserta.
Drs H Suhanan, MPd merasa senang melihat perubahan dari peserta pelatihan. Mereka awalnya anak terlantar kini jadi pemuda mandiri.
“Sebagai bentuk kepedulian Dinsos pelatihan dan bantuan alat diberikan. Dengan begitu mereka bisa menciptakan lapangan kerja sendiri,” ujarnya.
Dengan begitu mereka tidak lagi turun ke jalan jalan. Hal itu akan menimbulkan kerawanan sosial. Sehingga menyumbang angka penyandang kesejahteraan sosial (PMKS) : anak jalanan, terlantar, gelandangan, pengemis, korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dan korban bencana alam.
Karena keterbatasan anggaran Dinsos hanya memberi pelatihan dan bantuan alat. Sebelumnya pelatihan kepada penyandang cacat dan korban KDRT, di serta penyandang PMKS lain digelar. “Tahun 2010 Dinsos akan memberi pelatihan lebih kepada eks Napi,” ujarnya.
Keberhasilan pengentasan PMKS melalui pelatihan Dinsos tidak dipungkiri karena potensi sumber kegiatan sosial (PSKS) terdiri dari kelompok dan pekerja sosial masyarakat (PSM) sangat banyak.
“Perorangan adalah orang yang mampu dan mau menolong mereka yang termasuk golongan PMKS, sedang kelompok misalnya karang taruna,” jelas Suhanan.
Drs Putut Siswo Tri Prasetio, MM Kabid Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial mengatakan sukses pelatihan ini didukung konsep kelompok usaha bersama (KUB).
Dengan KUB diharapkan mampu mengembangkan bakat dan minat sesuai program ketrampilan selama pelatihan.
Selain itu KUB juga menjadi sarana mengembangkan produktifitas yang berorientasi pada keuntungan (profit oriented) sehingga mampu memberi kontribusi pendapatan kepada para peserta pasca pelatihan yang diikutinya.
”Dinsos akan terus berupaya mencari terobosan materi pelatihan, seperti cara pembuatan pupuk non organik mengingat pupuk sangat dibutuhkan para petani dan kebetulan sebagian besar penduduk di Indonesia banyak tinggal di pedesaan dan bekerja dibidang pertanian,” ungkap Putut.kim


Tidak ada komentar: