DUDUK 2 JAM JADI JUTAWAN

Nih Dia !

AROMA KKN TENDER ALKED 9,7 M RS PARU MUNCUL

JEMBER – Sudah diprediksi sejak awal, bahwa calon pemenang di tender Alat Kedokteran di RS Paru Jember ini sudah ada. Sehingga sejumlah rekanan saat itu memprotes adanya indikasi KKN, dengan mengunci RKS yang diduga sudah “kontrak dengan pembuat alat, dan calon pemenang”.
Di Pengumuman, kemarin akhirnya penawar pertama yang diumumkan adalah CV Megantoro, milik Sunartoyo. Sunartoyo adalah pengurus DPD PAN Jatim, dan kini terpilih sebagai caleg DPR RI.
Sebelumnya, di pemberitaan Surabaya Pagi, disinyalir kuat calon pemenangnya adalah CV Megantoro, sebab hanya rekanan ini dan groupnya di Asosiasi Gakeslab Jatim yang dianggap paling berpengaruh dalam setiap proyek lelang di Jatim.
Terbukti, CV Megantoro ini menjadi pemenang penawar I dengan penawaran 7.876 Milliar, dan kedua adalah PT Citra Husada Madani dengan penawaran 7.898 milliar, dan ketiga adalah CV Buana Jaya dengan pengawaran 7.903 Milliar.
Tender alat non medis berupa Hyperbarik ini sempat dipersoalkan sejumlah rekanan lain dari Surabaya, dan Jember. Sebab, tender ini terkesan sudah berbau kolusi dan sudah ada calon pemenangnya. Merknya disimbolkan melalui RKS sebenarnya telah dicium. Tapi, saat adwijzing hal itu berhasil ditutupi panitia.
Direktur RS Paru Jember Dr Arya Sidemen, sendiri langsung turun mengikuti proses Aan wijzing saat itu. Ketua Panitia Soegianto, terlihat kepepet. Saat ditanyakan ke dr Arya saat itu terkait calon pemenang yang sudah ada , dia mengatakan tidak mungkin.
Didesak apakah sudah pesan barang dan merknya berasal dari Australia, karena terkait ijin edar, ijin spare part barang dan ijin biaya pengiriman dr Arya mengatakan sudah siapkan semuanya.
“Ada kok keagenannya,” ujar dr Arya, yang mengaku standarisasi alat Hyperbarik itu meniru di Singapura, dan Malaysia.
LSM Government Corruption Watch (GCW) Jember, Andy Sungkono, dan LSM Medical Corruption Watch (MCW) akan memprotes dan mempertanyakan kepada panitia terkait tender tersebut. Sebab, menurutnya, tender alat itu terkesan hanya tender pengusaha, bukan alat.
Jika tender alat, seharusnya diperbandingkan antara merk satu dengan yang lain, dan sifatnya terbuka. Kalau alat dan merknya sudah disembunyikan, yang digelar saat ini malah tender pengusaha. Dan itu biasanya formalitas saja. Indikasi sejak awal CV Megantoro sebagai pemenangnya sudah tercium. Sebab, tahun lalu tender alkes di RS Paru Jember ini juga pemenangnya tak jauh beda.
“Kita akan laporkan panitia ini secara pidana, dan kita minta diusut tuntas,” ujar Andy Sungkono, ditemani LSM MCW Rahmat Hakim. kim


Tidak ada komentar: