DUDUK 2 JAM JADI JUTAWAN

Nih Dia !

PETANI MENJERIT, BANTUAN BIBIT TEMBAKAU MINIM

JEMBER – Petani tembakau di Kabupaten Jember menjerit karena, harga bibit tembakau kini melonjak naik. Per seribu bibit kini harganya mencapai Rp 50.000. Sebelumnya per seribunya adalah Rp 20.000. Ironisnya, bantuan bibit tembakau dari Pemerintah tak sepenuhnya diberikan kepada petani.
Beberapa pemerhati bidang tembakau, Andi Sukmono, asal Arjasa Jember malah mempertanyakan bantuan bibit tembakau dari Pemerintah itu kenapa masih minim. Padahal, dana perimbangan hasil bagi pendapatan cukai rokok untuk Kabupaten Jember mencapai Rp 8,9 milliar.
Tentu saja, menurutnya dana Rp 8,9 milliar itu per tahun harus diserap oleh Pemerintah Kabupaten Jember untuk direalisasikan ke petani alias dikembalikan untuk kesejahteraan petani tembakau. Untuk bidang perkebunan, bisa dirupakan bibit, dan pelatihan kualitas tanaman tembakau. Untuk di bidang kesehatan harus dirupakan pendampingan dan pelayanan kesehatan bidang dampak merokok.
“Tapi, anehnya di Dinas dinas di Pemkab Jember tidak ada yang terbuka untuk merealisasikan anggaran bagi hasil cukai itu,” ujar Andik.
Dia lantas berkonsultasi dengan Komisi B. Menurut rencana agenda untuk hearing dengan Komisi B akan segera digelar dengan laporan dari pihak LSM dan keluhan dari petani tembakau. “Karena yang menghasilkan uang cukai itu ya, petani tembakau. Seharusnya dikembalikan untuk petani tembakau,” ujar Andik.
Di sisi lain Ketua Asosiasi Petani Tembakau Kasturi, H Abdurrahman, asal Pakusari mengatakan petani di bulan Mei ini sedikit lega, sebab tanaman mereka bisa dijamin baik karena cuaca mulai kemarau. Sementara petani yang menanam sejak Maret lalu, 50 persen tanaman mati.
Sehingga untuk tambal sulam tanaman itu, petani butuh pengadaan bibit. Sedangkan dari pembibitan swasta sudah tidak mencukupi lagi. Di sisi lain, pembibitan dari Pemerintah Kabupaten tidak bisa memenuhi kebutuhan petani.
Kebutuhan bibit tembakau untuk petani Jember adalah sekitar 112.500.000 bibit. Dari 200 orang anggota Asosiasinya, bantuan bibit yang diberikan Dishutbun Pemkab Jember sekitar 650.000 saja. Itu tidak akan mencukupi kebutuhan petani.
Jika dibagi angka nilai per 1000 bibit itu harganya Rp 50.000, maka bantuan yang dikucurkan ke petani tembakau itu tak sampai angka Rp 32,5 juta saja. Sedangkan kebutuhan petani tembakau di Jember sekitar 112 juta lebih. Hitungan itu adalah dari jumlah dan luasan lahan petani tembakau Jember mencapai 7.500 hektar. Per hektarnya, petani butuh 15.000 bibit tanaman tembakau.
“Jelas kecil sekali. Saya kira bantuan pemerintah itu belum mencukupi. Tidak sampai 20 persen nya dari kebutuhan petani. Lalu mana hasil bagi cukai dari Pusat itu, yang katanya Rp 8.9 milliar per tahun itu,” ujar Abdurrahman.
Di lain pihak, Ir Dwijo Sulastiono, Kadishutbun Pemkab Jember tak berhasil dikonfirmasi. Saat dihubungi melalui sambungan teleponnya, tidak diangkat. kim


Tidak ada komentar: