DUDUK 2 JAM JADI JUTAWAN

Nih Dia !

PANITIA LELANG ALKED RP 7,9 M, DITUDING MENIPU

JEMBER - Panitia tender Alat Kedokteran / Non Medis (alat kedokteran Hyperbarik) di RS Paru Pemprop Jatim di Jl Nusa Indah, Kabupaten Jember ini dinilai menipu rekanan pendaftar.

Sebab, saat serombongan rekanan dari Asosiasi Perusahaan Kesehatan Patriot Indonesia (Apkes Patrindo) mendaftar tidak ada satupun panitia ada di tempat alias “kabur”, Selasa (23/6).
Akibatnya, rekanan dari Surabaya, Bondowoso, dan Sumenep, kecewa dan mengancam akan mensomasi panitia lelang pengadaan alat kedokteran. Selain merugikan, juga bisa memenuhi unsur pidana dan bisa dipolisikan. “Kaburnya” panitia berindikasi kuat ada pengondisian, dan kesalahan fatal panitia tanpa mengumumkan di media massa alasan perginya.
“Kalau rekanan seperti kita datang dari jauh ke Jember, mendaftar tidak mendapatkan RKS (rencana kerja dan syarat-syarat) atau dokumen lelang, terus darimana kita mendapat panduan lelang,” ujar Rahmat Amar, Ketua Apkes Patrindo, Jatim di Surabaya.
Sejumlah rekanan yang memaksa mendaftar hanya ditemui staf RS Paru bagian Administrasi bernama Syaiful. Staf ini tanpa ada surat mandat dari Panitia, disuruh membikin daftar hadir absen pendaftar lelang.
Dikhawatirkan keabsahan pendaftaran ini malah dijadikan senjata bagi panitia untuk menggugurkan mereka. “Kita tidak tahu hari pertama kemarin ada yang daftar atau tidak, kan bisa saja sudah ada,” ujar Rahmat Amar.
“Jelas dong kami dirugikan. Ini kesalahan fatal panitia. Kalau memang tidak siap RKS kenapa harus diumumkan dan dibuka pendaftarannya,” tegas rekanan lain, Edy.
Dalam pengumuman di dinding RS Paru Jl Nusa Indah Jember ini paket pekerjaan yang ditenderkan adalah pengadaan alat kedokteran umum/non medis (hyperbarik) sejumlah satu paket senilai Rp 7.988.350.000. Pembukaan pendaftaran dimulai 22 Juni - 7 Juli 2009. Anwijzing akan digelar tanggal 29 Juni.
“Kalau ada kesan diam – diam begini ini jelas ada unsur kucing kucingan dan menghadang rekanan lain,” ujar Rahmat Amar, yang juga Dewan Penasehat Bapkeslab Jatim.
Sejumlah rekanan mengeluh karena panitia terkesan menghindar. Alasan keluar kantor. Kata Syaiful, petugas yang disuruh menerima rekanan bahwa panitia pergi ke Surabaya membicarakan Alat Kedokteran yang dilelangkan itu.
Di situ ada indikasi RKS panitia belum siap. Seharusnya jadwal hari kedua pendaftaran disertai pengambilan dokumen RKS. Rekanan yang mendaftar hari kedua tidak mendapat dokumen lelang.
Lelang alat canggih yang secara nasional baru ada di 4 RS ini termasuk kategori besar. Seharusnya, memberitahukan kepergiannya melalui media massa. Keenam rekanan tetap akan mengancam melaporkan ke polisi, karena ada indikasi penipuan.
"Kalau besok besok kami tetap tidak dilayani sesuai aturan, kita akan somasi panitia lelang dan pihak Rumah Sakitnya," ujarnya.
Dia juga menduga, "kaburnya" panitia lelang itu dianggap ada persekongkolan dengan rekanan tertentu agar bisa memenangkan tender. Sedang Ketua Panitia Lelang Hyperbarik RS Paru Jember Provinsi Jawa Timur, Sugianto saat dikonfirmasi berkali-kali melalui ponselnya tidak diangkat. kim

Tidak ada komentar: