DUDUK 2 JAM JADI JUTAWAN

Nih Dia !

BANYUWANGI – JEMBER POTENSI MONEY LOUNDRY

JEMBER - Praktik money laundring atau pencucian uang berpotensi dilakukan di kawasan Jember Banyuwangi.
Terhadap kasus itu, aparat terus waspada. Kapolwil Besuki Kombes Pol Drs Imam Djauhari, membenarkan di wilayahnya Jember dan Banyuwangi memiliki potensi besar praktik pencucian uang dari hasil korupsi.
"Polwil belum pernah menangani kasus cuci uang,tapi kita terpacu mengungkap kasus itu,” ujarnya.
Diakuinya, yang ramai dibicarakan terkait money loundry adalah Jember dan Banyuwangi. Bukan berarti daerah lain tidak ada potensi.
Di sela Seminar Sosialisasi Rezim Anti Pencucian Uang Peran Strategis dan Perkembangan Terkini di Aula Serbaguna Kantor Bank Indonesia Jember, kata dia dugaan praktek itu bisa dilihat dari transaksi keuangan yang mencurigakan.
Selain kondisi ekonomi Jember-Banyuwangi cukup bagus dibanding daerah lain di Besuki ada pengaruh kasus korupsi dan pejabat tersangka bisa menjadi penunjang.
"Laporan PPATK langsung ke Polri sedang Polwil belum pernah menangani kasus cuci uang. Jika ada laporan maka akan ada tindak lanjuti," bebernya.
Dari catatan PPATK di tahun 2002 ditemukan transaksi keuangan mencurigakan per bulan ada 10,3 kasus. Tahun 2005 ditemukan 171 kasus per bulan, tahun 2006 sebanyak 290 kasus per bulan, tahun 2007 sebanyak 486 kasus per bulan, dan tahun 2008 menjadi 869 kasus per bulan.
Sedang tahun 2009 saat pemilu digelar, jumlah praktik pencucian uang ditemukan 1.310 kasus transaksi mencurigakan. Sedang Kepala Bank Indonesia Jember Rasyid Madjid mengatakan, pihaknya belum memastikan jumlah transaksi sebagai praktik cuci uang.
Kata dia, indikasi sudah ada. Tapi uang dan jumlah serta modus belum diketahui secara pasti. "Kita akan koordinasi dengan penegak hukum, jika pidana bisa polisi tapi kalau pidsus bisa kejaksan yang menangani," kata Rasyid Madjid.
Tiap bulan ada laporan reguler serta digelar diskusi dua bulan sekali terkait praktik cuci uang sebagai tindak pidana kejahatan. kim


Tidak ada komentar: