DUDUK 2 JAM JADI JUTAWAN

Nih Dia !

DESAK PEMERINTAH PERBARUI ALUTSISTA ORGANISASI TNI



• RATUSAN KELUARGA, ORANGTUA, & ISTRI PERWIRA TNI DOA BERSAMA

JEMBER – Menyusul tragedy jatuhnya pesawat Hercules di Magetan dan menewaskan puluhan korban jiwa mengundang simpati para orang tua. Kemarin ratusan orang tua, dan keluarga yang tergabung dalam Paguyupan Orang Tua Taruna dan Perwira TNI di Kabupaten Jember menggelar aksi damai.
Selain memanjatkan doa atas meninggalnya puluhan perwira di Magetan, mereka juga mendesak kepada pemerintah untuk segera melakukan pembaruan alat utama system pertahanan (alutsista) di organisasi Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Aksi simpatik kemarin dilakukan tidak ubahnya dengan aksi-aksi yang lain. Para orang tua dan istri juga membawa pampfelt bertuliskan permintaan pembaruan alutsista.
Seperti Apakah pemerintah masih akan menunggu bertambahnya korban mati sia-sia akibat alutsita yang tua. Bapak Presiden Jangan Biarkan Prajurit TNI AU Mati Sia-sia. Kami Ikhlas prajurit TNU AU Gugur karena menjalankan tugas, namun kami kecewa jika prajurit TNI AU mati karena pesawat tua yang jatuh.
Aksi simpatik. para istri dan orang tua melakukan doa bersama. Bertempat di rumah H Arum Sabil yang juga anggota paguyupan orang tua Taruna dan Perwira TNI Kabupaten Jember digelar dengan sangat sederhana.
Ratusan porang tuia dan istri duduk bersila. Mereka bermunajat agar para arwah orang yang meninggal karena kecelakaan pesawat bisa diterima di sisinya. Kemudian untuk keluarga yuang ditinggalkan selalu diberi kekuatan dan ketabahan dalam menerima ujian yang diberikan Tuhan.
Rachmadi, Ketua Paguyupan Orang Tua Taruna dan Perwira TNI Kabupaten Jember ketika ditemui disela-sela acara mengungkapkan, dirinya kaget setelah mendnegar kabar tentang jatuhnya pesawat. Dia mengaku selalu was-was jika ada kabar tentang pesawat jatuh.
“Sebab saat ini seorang dari anak kami juga menjadi anggota TNI AL. Dan bertugas sebagai pilot penerbang pesawat di kesatuan TNI AL tersebut. Saya takut jika ternyata itu anak saya,” kata pria asal Bangsalsari Jember ini.
Demikian juga dengan tragedy jatuhnya pesawat Hercules di Magetan. Dia mendengar kabar baru pukul 09.00 WIB. Padahal kejadianya pukul 06.30 WIB.
Saat itu juga pihaknya melakukan koordinasi dengan beberapa orang tua yang lain. Kemudian mereka sepakat untuk menggelar aksi bela sungkawa. “Dan semoga ini yang terakhir. Tidak ada lagi kejadia pesawat jatuh karena pesawat sudah tua,” katanya.
Kemudian dalam aksi itu, Rachmadi juga menitipkan harapan kepada pemerintah agar segera melakukan perbaikan alutsista yang ada. Sebab saat ini beberapa alutsista milik TNI sudah banyak yang tidak layak pakai. Dan berbahaya jika terus dipaksakan untuk digunakan. Seperti pesawat serta yang lain.
Selain itu, Rachmadi juga mengungkapkan, memang jika memiliki anak dan ingin masuk serta bergabung menjadi anggota TNI semua harus disiapkan. Bukan hanya fisik namun juga mental. Termasuk juga orang tuanya. Sebab menjadi anggota TNI berarti kontrak mati.
“Kendati demikian, jika memang meninggal karena tugas kami bangga. Namun jika mati karena hanya persioalan alat yang sudah usang, kami pun juga sedih mendnegarnya. Sebab mereka akan mati sia-sia,” katanya.
Senada juga diungkapkan Rizky Ayuning Ati, istri perwira TNI AU menyatakan, keutuhan sebuah negara tak lepas dari kuatnya tentara yang ada. Dan ini juga ditopang oleh peralatan yang memadai.
“Dari kondisi itu hendaknya pemerintah memperhatikan kondisi peralatan ini,” katanya.
Arum Sabil, yang juga anggota orang tua Taruna dan Perwira Kabupaten Jember mengungkapkan, kewibawaan negara tak bisa dilepaskan dari kuatnya pertahanan Negara itu sendiri. “Jika pertahanan rapuh, maka dengan cepat Negara itu akan hancur,” tuturnya.
Kemudian dalam pertahanan itu juga ada alat-alat pertahanan. Salah satu diantaranya Tentara. Dan tentunya di dalam tentara itu juga dilengkapi dengan alat pertahanan. Seperti senjata pesawat serta peralatan lain yang digunakan untuk pertahanan.
“Jika peralatan banyak yang sudah tua. Maka akan menggerogoti pertahanan Negara. Tidak sedikit nantinya para tentara itu mati sia-sia karena alat yang sudah tua tersebut,” katanya.
Arum juga mengungkapkan, Indonesia memiliki perairan yang luas. Namun sampai pertahanan masih lemah. Buktinya masih banyak penyelundup yang masuk ke negeri ini.
“Ini terjadi karena alat pertahanan yang masih lemah. Bagaimana petugas penjaga melakukan patroli jika ternyata afturnya tidak ada. Kemudian juga peralatannya sudah tua. Maka akan kalah dengan para penjahat yang ada,” katanya.
Kata Arum, hal itu tidak boleh dibiarkan. Sebab jika berlarut maka negera ini akan hancur. Pihaknya minta kepada pemerintah untuk segera melakukan peremajaan persenjataan yang ada. Sebab ini sangat penting untuk menjaga pertahanan negara.
Di tempat lain, Isma Hakim Rahmat, STP juga menyatakan penyesalannya terhadap tragedi pesawat Hercules milik TNI AU itu. Dia mengaku sangat terpukul dengan musibah itu. Lagi pula korban yang ada termasuk anggota keluarganya. Lettu Firdaus Yuyun Negara (30) adalah kader dan putra terbaik keluarga besar nya di Jombang Jatim.
Kendati mendapat kabar hanya lewat SMS dari anggota keluarganya, dia mengaku sangat sedih karena yang tergambar di benaknya adalah kondisi negara yang sudah carut marut ini banyak ditimpa musibah. “Saya yakin keluarga kami di Jombang ikhlas. Saya sendiri baru akan berangkat malam ini, menunggu kendaraan. Saya kira juga ada pelajaran besar di balik itu semua. Bahwa petinggi negara harus sudah sadar dengan banyaknya musibah itu, tapi kenapa tidak segera ada perbaikan,” ujarnya.(rid)


Tidak ada komentar: