DUDUK 2 JAM JADI JUTAWAN

Nih Dia !

SUARA PAN DIDUGA DIGELEMBUNGKAN, HANURA PROTES


JEMBER - Dewan Pengurus Cabang (DPC) Partai Hanura Jember, A Zaenal Lailly, SH, MH, didampingi sekretarisnya Cucuk Suhartanto, memprotes keras hasil rekapitulasi perhitungan manual suara Pileg oleh KPUD Jember. Pasalnya, protes Partai tidak didengarkan.

Pak Elly , Ketua DPC Hanura - biasa disapa – mengatakan KPUD telah bertindak tidak netral dalam Pemilu 2009 ini. Bahkan terkesan mempola sistematis dugaan mark-up atau penggelembungan suara kepada parpol tertentu.
Dia sebelumnya, telah protes 3 kali tapi tidak digubris. Padahal di aturan yang ada di Peraturan KPU telah diatur baik terkait protes dan penghitungan ulang jika ditemukan bukti. Baik perhitungan di tingkat PPK hingga KPUD bisa dihentikan.
Saking kesalnya, DPC Partai Hanura, dalam jumpa persnya mengajukan saksi nya Jumadi. Saksi ini menemukan adanya dugaan penggelembungan suara PAN di daerah pemilih (dapil I) Jember meliputi Kecamatan Patrang, Kaliwates, Arjasa, Panti, Sukorambi, dan Jelbuk. Di sana suara PAN diduga dimark-up kepada perolehan caleg nomor 2 atas nama Abd Ghofur.
Dari data yang diajukan baik C1, kopian dengan formulir DA 1, jumlah perolehan tidak sama. Bahkan di form DA 1 manual dengan komputer juga tidak sama. Saat ditulis manual perolehan suara PAN tertulis rendah tapi di DA 1 komputer ditulis lebih tinggi. Ada mark –up sekitar 3-6 suara.
Menurut Jumadi, saksi Hanura ini membeber bukti bahwa perolehan di Kelurahan Jember Lor, dan Patrang ada mark-up diperkirakan mencapai 15 suara tiap kelurahan. Di form C1 perolehan seharusnya 643, tapi di form lain yang diserahkan ke KPUD oleh PPK itu ditulis 649.
“Pencurian suaranya tidak banyak. Ini yang melakukan pinter ini Mas, tapi kita cukup punya bukti itu,” ujar Jumadi.
Di TPS 15 Jember Lor misalnya, angka perolehan suara PAN meragukan. Sebab, di tingkat Propinsi hanya mendapat 9 tapi di rekap DPRD Kabupaten ditulis 93. “Tulisannya, ada tambahan. Ini sangat meragukan,” ujarnya.
Saat itu dia sudah memprotesnya. Tapi tidak digubris. Bahkan saat perhitungan manual Rekapitulasi di Hotel Bandung Permai, tanggal 18 April kemarin, menindaklanjuti protes itu angka PAN malah bertambah. Padahal, sekitar pukul 04.00 WIB pagi, perolehan suara PAN di Kelurahan Jember Lor itu hanya 1911 tapi, siang hari menjadi 1917.
“Saksi PAN bernama Holik itu, yang mendikte PPK,” ujar Jumadi.
Temuan lain, bahwa dari data kopian C1 mulai dari TPS 1 – 31 di Kelurahan Patrang, Kecamatan Patrang, perolehan suara PAN juga ditambah. Dari 202 menjadi 260 suara. Semua temuan itu membuat perolehan suara PAN meningkat. Akibat fatalnya adalah DPC Hanura tidak mendapat jatah kursi di Dapil I. Padahal ,seharusnya jika fair Hanura dengan perolehan 6.691 suara ini akan mendapat sisa suara dan mendapat jatah 1 kursi.
“Kita mempertanyakan kepada pernyataan caleg Abd Ghofur dari PAN kenapa saat rekap di KPUD Hotel Bandung Permai belum selesai, dia sudah menyatakan di pers bahwa dia unggul dari Hanura,” ujar Laily.
Zaenal Laily, atas nama Parpol meminta perhitungan ulang di semua Kecamatan di Dapil I. Jika tidak maka dia meminta perhitungan ulang surat suara di tiap TPS, dan Kelurahan yang diindikasi ada mark-up. Jika tidak pihaknya akan melakukan upaya lain, baik politik hingga hukum.
“Masak PAN ditulis 6788, sedang Hanura 6691. Pintar caranya ini, mencuri sedikit dari selisih saja asal dapat kursi ini, kayaknya,” ujar Cucuk Suhartanto, Sekretaris Hanura, mengancam akan melakukan berbagai upaya. Karena dirinya yakin Hanura seharusnya mendapat kursi dari dapil I jika tidak dicurangi.kim

Tidak ada komentar: