DUDUK 2 JAM JADI JUTAWAN

Nih Dia !

IKRAR SISWA UNAS HARUS JUJUR


JEMBER - Tiga hari menjelang pelaksanaan Ujian Nasional (Unas), sebelas siswa kelas 3 SMK Pertanian Sunan Ampel Kecamatan Sukorambi menggelar ikrar jujur Unas 2009.

Di ikrar itu diawali upacara pengibaran bendera merah putih. Dilanjutkan pembacaan ikrar yang berjanji menolak ketidakjujuran yang bisa merugikan dunia pendidikan.
Seorang siswa Abdul Rochman mengatakan, ikrar jujur itu sebagai bentuk tindakan agar siswa tidak melahirkan mental koruptor dan maling.
"Kami juga menyerukan pada semua siswa, pengawas, sekolah, Diknas dan semua pihak agar melaksanakan Unas dengan jujur," timpal Abdul Rochman.
Dia juga menilai sebagin besar ada dugaan kecurangan Unas yang dilakukan dengan cara bantuan teman antara siswa dan guru. Selain itu juga banyak sekolah di Unas sebelumnya digelar faktanya tidak jujur.
"Kita sepakat dalam Unas harus jujur, kita siap tidak lulus dan yang penting kami jujur dan sudah berusaha belajar. Walaupun ada bocoran kita akan menolaknya," katanya. Di sekolah itu juga memiliki smeangat tinggi agar lulus Unas.
"Kami cara belajar bersama lewat try out sampai harus nginap di sekolah untuk belajar bersama bimbingan guru," katanya.
Sedang Kasek SMK Pertanian Suna Ampel Sukorambi, Ali Murtadho mengatakan, sekolah yang dipimpinya sudah dua kali mengalami 100 persen dari jumlah siswa tidak lulus Unas.
"Tahun lalu dari 17 siswa tidak lulus semua dan baru dua tahun ini harapannya dengan jujur dan semangat belajar maka 100 persen lulus," kata Ali Murtadho. Untuk bisa menggenjot nilai Unas, para guru disana mengkarantina siswa agar tetap bisa maksimal belajar.
"Sebab untuk lulus Unas, grade naik ke 5,5. Jadi kesulitan makin bertambah, nilai standar kompetensi pun harus minimal 7,00, itu banyak keberatan karena banyak bahasa asing," katanya.
Sementara soal naskah telah didistribusikan ke wilayah kecamatan dikawal aparat kepolisian mulai hari ini. Anggota Dewan Pengarah Dewan Pendidikan Abdul Halis meminta agar Unas tahun ini bebas dari kecurangan.
"Seluruh sekolah kalau bisa tidak memberlakukan aturan ketat tentang pembiayaan, sehingga tidak ada siswa yang tidak bisa ikut Unas gara-gara tidak bisa melunasi pembiayaan," kata Abdul Halis.
Dalam ruang penyimpanan naskah soal Unas di Kantor DInas Pendidikan Jember itu dijaga cukup rapat dan seluruh kaca ditutup gorden. Setikdanya ada tiga polisi di ruangan itu tidak seorang pun diperkenankan masuk. kim

Tidak ada komentar: