DUDUK 2 JAM JADI JUTAWAN

Nih Dia !

600 KALI BANJIR BANDANG, DIKAJI PENELITI JEPANG


JEMBER - Setelah terjadi banjir bandang Tahun 2006 berlalu, peneliti asal Jepang dengan lembaga JICA (Japanese International Cooperatioan Agency) datang lagi ke Jember, untuk meneliti dan mengkaji bencana banjir bandang dan bencana Tsunami.

Sejak Kamis (16/4) dengan bekerjasama dengan Departemen PU Pengairan RI, JICA datang kembali ke Jember meneliti daerah rawan banjir bandang dalam acara Kick Off Meeting Banjir Bandang Disaster Menegement and Prevention di Hotel Panorama Jember.
Direncanakan selama 3 tahun sejak 2009 - 2011 akan berada di Jember. Hal ini perlu dilakukan penelitian dan kajian karena menurut data BPS selama Tahun 2007 ada sekitar 600 banjir bandang di Indonesia.
Direktur Sungai, Danau dan Waduk Dept. PU, Ir. Widagdo.Dipl. HE mengatakan bahwa terpilihnya Jember selain pernah terjadi banjir bandang tahun 2006 lalu dan memakan korban puluhan warga Panti juga karena Jember memiliki pengunungan yang rawan terjadinya banjir bandang akibat lereng terjal.
Dalam pertemuan itu peserta akan diminta masukan berupa data terkait daerah yang rawan bencana di wilayahnya.
“Semua anggota Satlak, camat yang daerahnya rawan bencana selain dan pengelolaan air di Jember juga diundang,” ujarnya.
Menurut Widagdo fenomena alam ditunjang musim penghujan maka semua sektor wajib dilibatkan untuk mengantisipasi terjadinya bencana.
“Untuk menghindari itu maka perlu duduk bersama dari semua elemen tidak saja Pemerintah pusat, daerah, pemerhati akan tetapi masyarakat untuk melakukan kajian dan penelitian mengantisipasi terjadinya bencana sesuai dengan karateristik budaya masyarakat setempat,” ujarnya.
Dalam penelitian dan kajian di Jember nantinya bisa disebarluaskan ke daerah lain. “Hasil kajian diharapkan dapat dikembangkan ke daerah lain,” ujarnya.
Tapi saat Direktur Sungai, Danau dan Waduk Dept. PU pusat ditanya terkait kesimpulan pasca kajian terkait kebutuhan alat pendeteksi mengaku tidak bisa menjanjikan tapi perlu pertimbangan dari Pusat nantinya.
Peneliti JICA yang datang ke Jember diharap menjadi simbol penghormatan bagi Kota Jember agar daerah ini bisa mengantisipasi banjir bandang ke depan. kim


Tidak ada komentar: