DUDUK 2 JAM JADI JUTAWAN

Nih Dia !

PULUHAN WARGA MISTERIUS MASUK DPT


JEMBER - Masih saja ada temuan. Kali ini persoalan Daftar Pemilih Tetap (DPT) menemui masalah. Panwascam Sumbersari menemukan terdapat puluhan warga tidak dikenal alias misterius terdaftar di DPT.

Ketua Panwascam Sumbersari Siswoyo membeber, di salah satu kelurahan di 2 TPS Kelurahan Kranjingan, terdapat 80 orang yang tidak dikenal tapi tertulis di DPT.
"Kita menerima DPT final dari KPU baru sehari lalu, tapi setelah kami cek untuk sementara di 11 tempat pemungutan suara, ada 80 orang tidak dikenal masuk DPT dan itu rawan saat pemilu berlangsung," ujar Siswoyo.
Selain itu, dia juga menemukan ribuan nomor induk kependudukan (NIK) yang tertera di DPT tidak sesuai standar NIK KTP.
"Kami menduga kesalahan itu dilakukan sistematis. Mungkin data di DPT itu tidak pernah dicek atau dicocokkan," ujarnya.
Dia mencontohkan, DPT di TPS 22 Karangrejo terdapat 379 pemilih tidak mencantumkan NIK secara benar. Mestinya NIK itu 16 digit, tapi hanya ditulis 6 digit dan seluruhnya sama ber-NIK 350921.
Hal serupa juga terdapat di TPS 2 Karangrejo yang menyebutkan hanya 111 dari 397 pemilih dalam DPT yang memiliki NIK lengkap 16 digit. Sedangkan di TPS 56 Gumuk Kerang, NIK pada angka terakhir diurutkan begitu saja mulai dari pemilih nomor 1 sampai 428.
Anggota Panwascam Bagus Barlian mengatakan dengan munculnya dugaan kesalahan DPT itu maka memungkinkan jika pemilu berlangsung dan muncul nama pemilih orang lain. Tapi pemilih sebenarnya tidak ada.
"Itu berpotensi pengglembungan suara," kata Bagus.
Dia juga menambahkan, di TPS 18 Antirogo sebagian besar NIK pemilih diakhiri dengan huruf T yang tidak diketahui maksudnya. "Kami merekomendasikan ini ke Panwaslu dan KPU untuk disikapi agar tidak muncul masalah yang lebih besar," ujarnya.
Sedang Ketua PPK Sumbersari Ahmad Hairosi mengatakan, pihaknya mendapatkan data itu dari Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (P2DP). Soal adanya perbedaan NIK dalam DPT menurutnya merupakan kesalahan teknis dan sebenarnya nama-nama itu memang sudah ada orangnya secara riil.
"Bagaimana lagi ada 82 ribu pemilih lebih, kemungkinan kesalahan itu hanya salah entri data saja.Sebab komputer kami hanya 1 dan sebagian ada yang entri di-rentalan komputer," kata Ahmad Hairosi.
Sebelumnya, Kantor Imigrasi Jember menangkap Muhammad Tobi imigran gelap asal Banglades yang tinggal 7 tahun tanpa dokumen resmi di Kelurahan Gebang Kecamatan Patrang Jember.
Setelah ditelusuri, Tobi faktanya masuk DPT dan ikut pemilu Tahun 2004, Pilkada 2005, pilgub Jatim tahun 2008 dan nyaris akan mengikuti pemilu April. Sedang Ketua KPUD Jember Sudarisman mengaku baru kali ini dirinya menerima informasi WNA masuk dalam DPT.
"Yang jelas itu tidak benar. Ya, harus dicoret dia dari DPT," kata Sudarisman. Dia menambahkan, pemutakhiran data DPT itu berasal dari data mentah Bapenduk melalui data sistem adminsitrasi kependudukan (SIAK).
Hal itu diduga juga memungkinkan kesalahan entri NIK pada DPT. Ketika masuk daftar agregat sudah masuk data kependudukan, maka itu yang dipakai patokan. "KPU tinggal mevalidasi saja yang penting sudah diatas 13 tahun keatas dan sudah menikah, kalau ada data lain dan bertentangand engan data Bapenduk, maka itu otomatis akan dicoret," sergahnya. kim

Tidak ada komentar: