DUDUK 2 JAM JADI JUTAWAN

Nih Dia !

HARI INI, 500 NELAYAN PUGER SERBU PEMKAB

JEMBER - Setelah tertunda sepekan, kali ini nelayan Puger yang menolak rumponisasi karena memecah belah nelayan di Puger, merealisasikan niatnya menyerbu Kantor Pemkab dan DPRD Jember dengan kekuatan massa ratusan orang.
Selasa (21/7) ini, sekitar 500 nelayan dikomandoi Bang Tawan, nelayan Puger mendesak Pemerintah Jember bersikap adil terhadap nelayan.
Sebab, gara – gara rumpon diadakan nelayan jadi terpecah belah. Pemerintah dinilai arogan, dan mirip provokator. Dia menilai harus ada pemahaman menyeluruh sebelum rumpon disediakan.
Karena kemampuan para nelayan tidak sama. Sehingga jika hendak diadakan rumponisasi, harus diatur dengan system yang benar. Bahkan ada penguatan kelembagaan terlebih dahulu.
Maka jika tidak diberi penguatan kelembagaan, jadinya seperti ini. Nelayan yang kaya dan bisa mengadakan rumpon akan menginjak nelayan tak berumpon.
Sebelumnya, rencana aksi digagalkan banyak pihak termasuk polisi. Karena khawatir terjadi hal hal yang tak diinginkan, karena suasana di Puger antar nelayan ini sangat rawan terjadi carok.
Ditambah selama ini paceklik ikan dialami petani nelayan non rumpon yang mencapai 90 % dari total nelayan yang mangkal di Puger.
Nelayan non rumpon ini tetap menolan rumponisasi dan menolak penggunakan mercuri besar di laut.
Jika difasilitasi seperti itu, dan diminta bersaing dengan nelayan dari luar negeri, maka semua nelayan ini harus diberdayakan pemerintah.
“Jangan main selintut saja, dengan nelayan pemakai rumpon. Iya mereka bisa kaya,” ujarnya.
Bang Tawan, mengakui nelayan saat ini harus menggunakan teknologi untuk meningkatkan pendapatan. Tapi, nelayan Puger jangan dibodohi dengan system yang salah.
Seharusnya, pemerintah mengatur dengan tertib batasan, dan juga sistemnya. Sebelum semua nelayan memiliki rumpon. Termasuk bagaimana menggunakan rumpon, agar tidak terjadi pengkaplingan laut.
“Kita minta pemerintah menyelesaikan ini secara adil,” ujar Bang Tawan. kim


Tidak ada komentar: