DUDUK 2 JAM JADI JUTAWAN

Nih Dia !

DITINGGAL NIKAH PACAR, SONI KENDAT DI KAMAR


JEMBER - Suasana rumah keluarga Wahono (55) karyawan pesuruh Bank Tabungan Negara (BTN) Jember di Jl KH Ahmad Dahlan, Gang 9 ini mendadak ramai. Betapa tidak, anaknya nomor 4 dari 5 bersaudara bernama Soni Setya Budi (35) yang tiap harinya menganggur lontang lantung ini ditemukan adiknya Robi, tewas tergantung di kamarnya, Senin (13/7) pagi.

Soni, kali pertama ditemukan Robi dengan posisi leher tergantung dengan tampar yang dikaitkan di blandar kamar depan rumah neneknya B Ratih (70). Begitu mendapati kakaknya tewas tak bernyawa, saksi langsung mengontak tetangga dan langsung menurunkan korban.
Tali tampar yang menjerat leher korban langsung diputus dengan pisau. Sementara warga lain yang membantu membopong tubuh korban yang sudah membiru itu. Tak ada tanda keluarnya sperma atau lidah menjulur di tubuh korban.
Polisi yang datang ke Tempat Kejadian Perkara (TKP) baik Kasatreskrim AKP Leonard Sinambela, dan Kapolsek Kaliwates AKP Ni Luh, sedang serius memeriksa para saksi dan memintai keterangan para keluarga korban.
Tapi, orangtua korban bernama Wahono, yang bekerja sebagai karyawan pesuruh BTN Jember ini menolak dilakukan otopsi. Menurut Wahono, keluarga sudah pasrah dan ikhlas dengan jalan yang diambil anaknya itu. Kata Wahono, anaknya sebelumnya pernah mengaku putus asa setelah ditinggal pacarnya bernama Ayu, asal Ponorogo yang menikah dengan orang lain.
Dia sendiri saat bekerja serabutan di Kota Malang ini tak dapat pekerjaan kembali. Hingga pacarnya bekerja itu, dia masih lontang lantung. “Iya, pak mohon maaf, anak saya bunuh diri ini Pak. Saya ikhlas pak. Tidak usah diotopsi Pak,” ujar Wahono, meminta.
Tapi, polisi tidak ingin ada sesuatu terjadi di belakang hari. Polisi tetap mencurigai ada sesuatu di balik kematian korban ini. Polisi tetap membawa barang bukti, mengambil sidik jari, hingga mengambil beberapa lembar pakaian serta tali bekas gantung diri korban.
Polisi juga menemukan buku harian korban yang ditulis terakhir tanggal 11 Juli 2009 kemarin. Tulisannya masih basah. Dan menurut keluarga korban Soni, dikenal sebagai anak yang tertutup. Selain tidak mau cerita terhadap persoalannya. Dia hanya bisa diam.
Tapi, menurut tetangganya anaknya baik dan tidak menunjukkan gelagat suka putus asa. Sebab, sehari sebelum ditemukan tewas di kamarnya itu Soni Setya Budi, sempat ikut tahlilan di rumah tetangganya.
“Tadi malam ikut tahlil Pak. Lah, tidak ada tanda akan bunuh diri. Tak tahu anaknya tertutup, itu,” ujar tetangganya berkerumun di mulut gang dekat TKP rumah korban.
Senin pagi itu, puluhan warga masyarakat Kota Jember ini dikagetkan dengan penemuan mayat itu. TKP rumah korban termasuk masih perkotaan. Tepatnya di depan pertokoan Golden Market (pertokoan besar) di Jember.
Kapolsek Kaliwates AKP Ni Luh, dikonfirmasi mengatakan bahwa korban diprediksi kuat sebagai bunuh diri dengan tampar. Tapi polisi tetap melakukan penyelidikan penyebab kematian korban. Leher korban diketahui, bengkak karena terdapat bekas jeratan tali yang mengikat lehernya.
“Kita sita surat cintanya, dan buku hariannya. Di situ akan mengungkap bagaimana perasaan dan sikap terakhir dia dalam menyikapi persoalan yang dia hadapi,” ujar Kapolsek. kim

Tidak ada komentar: