DUDUK 2 JAM JADI JUTAWAN

Nih Dia !

MEJA DIJUNGKIRBALIKKAN, NELAYAN

• Ribuan Nelayan Tolak Rumponisasi

JEMBER - Ribuan nelayan Kecamatan Puger secara spontan ngamuk dan merusak rumpon untuk memprotes dan menolak pemasangan rumponisasi di pinggir laut.

Aksi spontanitas itu dilakukan 2.000 nelayan dan mengakibatkan kericuhan di Kantor Desa Puger Wetan dan rumah pemilik rumpon.
Seorang nelayan Puger, M Husen, mengatakan rumponisasi sebanyak 12 buah di pantai Puger jelas kata dia tidak menguntungkan nelayan tapi merugikan. Karena pemasangan rumpon itu tanpa musyawarah dengan ribuan nelayan.
"Pemasangan rumpon itu semakin mengurangi hasil tangkapan nelayan. Kita minta rumpon itu dilepas," tegasnya.
Menurutnya para nelayan sudah minta agar Pemkab melalui Dinas Peternakan dan Perikanan Kelautan, Jember pemasangan rumpon itu harus di 332 kilometer atau 200 mil dari bibir pantai.
Tapi oleh nelayan pemilik rumpon pemasangan justru ditempatkan di jarak 40 mil laut atau 40 kilometer dari bibir pantai.
"Di situ kan sudah jaringan ikan cukup banyak, maka nelayan tidak merata mendapat ikan," tegasnya.
Kericuhan para nelayan itu tidak terbendung dengan aparat kepolisian yang hanya dua personel itu. Aparat tentara yang hanya segelintir itu tidak bisa menenangkan amuk nelayan.
Ricuh itu terjadi di jalan menuju kantor desa. Warga merusak dan menggulingkan rumpon. Sedang di kantor desa mereka membalikkan dan merusak bangku kantor.
Di sana mereka memaksa aparat Pemerintah Desa Puger Wetan bersedia tandatangan untuk melepas dan tidak membongkar rumpon yang telah dipasang.
Kades Puger Wetan Edi Haryoko tak bisa menolak tandatangan menolak rumpon. "Saya tidak bisa berbuat banyak, kita akan bicara soal pemasangan rumpon bersama nelayan dan desa serta Pemkab agar persoalan ini cepat selesai," kata Edi Haryoko.
Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Jember Ir Dalhar menjelaskan rumpon yang dipasang itu bukanlah bantuan Pemerintah. Tapi milik pribadi nelayan.
"Konflik itu sudah lama. Kita sudah fasilitasi pertemuan itu tapi nihil. Karena ada pemasangan berbeda jarak rumpon. Kita akan pertemukan perangkat desa, kecamatan dan kelompok nelayan agar segera konflik ini selesai," pungkasnya.kim

Tidak ada komentar: